Selasa, 09 Juni 2009

Pengantar Konsep Learning Management System


Pengantar Konsep Learning Management System
Pada Sesi Ini:
1. Pengenalan Learning Management System
Setiap Learning Management System memiliki paradigma, pendekatan dan bentuk yang berbeda dalam penyajiannya terhadap user. Moodle merupakan salah satu LMS yang sederhana tapi memiliki fitur-fitur yang powerful.
2. Pengenalan dan Instalasi XAMPP
Untuk mempublikasikan halaman website yang telah kita buat, maka kita membutuhkan server untuk mengupload file-file website kita agar dapat dikunjungi oleh user. XAMPP adalah salah satunya, dalam paketnya telah tersedia Apache, PHP dan MySQL.
3. Penyiapan dan Instalasi Perangkat-Perangkat Learning Management System
Sebelum menuju proses instalasi, kita harus menyiapkan elemen-elemen pra-instalasi, seperti package stable moodle, database dan webfolder.
4. Instalasi Learning Management System
Langkah instalasi Learning Management System sangatlah mudah dan cepat. Untuk melakukan instalasi Anda harus sudah menyiapkan database dan folder yang dijadikan tempat instalasi LMS.

Moodle adalah suatu Learning Management dimana Anda dapat membuat, mengatur suatu pembelajaran yang berkesinambungan secara online. Kuliah online, misalnya. Kata kuliah online dapat Anda bayangkan dengan banyaknya halaman-halman website, gambar-gambar, animasi ataupun quiz yang dilakukan secara online. Dan sangat memungkinkan adanya forum diskusi antara pengajar dengan siswa.
Pengenalan Learning Management System
Sistem website untuk edukasi dimana kita dapat mengatur seluruh proses pembelajaran, misalnya dalam menentukan jumlah mata kuliah yang dibuka (apakah mata kuliah tersebut dibuka untuk umum atau tidak), pengaturan user apakah website e-learning untuk semua kalangan atau tidak.
Tersedia juga berbagai fitur-fitur seperti forum diskusi antara pengajar dan siswanya dalam tiap-tiap mata kuliah, quiz online, menampilakan berita, agenda.
Selan itu, LMS (Learning Management System) secara garis besar dibagi menjadi dua bagian; pertama, halaman front end yakni halaman yang dapat dikunjungi oleh user(pengunjung). Kedua, halaman back end yakni halaman khusus administrator (pengelola) untuk melakukan administrasi terhadap web edukasi yang sedang dikelolanya. Misalnya menentukan peraturan pengunjung, menentukan pengajar ataupun pengaturan lainnya.
Moodle adalah suatu Learning Management System dengan lisensi GPL (General Public License) yakni Anda dapat mendownload file package LMS Moodle ini secara gratis.
Moodle kependekan dari “Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment”, dimana sangat berguna sekali untuk seorang pengajar dalam membangun suatu site pembelajaran ataupun seorang programmer dalam pengembangan fitur-fiturnya.
Anda dapat membuat, mengatur suatu pembelajaran secara online. Kuliah online, misalnya. Kata kuliah online dapat dibayangkan dengan banyaknya halaman website, gambar-gambar, animasi ataupun quiz yang dilakukan secara online. Dan sangat memungkinkan adanya forum diskusi yang mendorong interaksi antara pengajar dengan siswa. Fitur-fitur tersebut akan sangat membantu proses pembelajaran online ini.
Pengenalan dan Instalasi XAMPP
XAMPP adalah suatu program yang digunakan untuk sever guna meng-eksekusi fungsi yang ada dalam halaman website yang kita buat sekaligus menampilkan halaman website tersebut agar bisa diakses oleh user. Untuk meng-install Joomla!, kita harus memilih server yang cocok. XAMPP merupakan proyek dari dua orang yang bernama Kai ‘Oswald’ Seidler dan KayVogelgesang. Mereka telah menciptakan suatu pengembangan sempurna diantaranya Apache, MySQL, PHP, Perl, dan berbagai komponen dalam beberapa tahun ini.
Xampp telah memadukan PHP, Apache, MySQL. Dimana PHP adalah ekstension yang dapat meng-eksekusi script-script PHP, apache sebagai web server dan MySQL adalah sebagai penyedia databasenya.
XAMPP dapat di download di alamat
http://www.apachefriends.org/en/xampp.html dalam format ZIP untuk berbagai operating sistem seperti Windows. Seluruh instalasi dapat di removed dari computer hanya dengan menekan mouse ”klik” tanpa meninggalkan bekas.
Untuk mendownload dan menginstall XAMPP :
1. Download file xampplite-win32-1.4.14.zip file dari
http://www.apachefriends.org/en/xampp-windows.html#641 dan selajnutnya ekstrak file tersebut di local drive
Gambar 1‑1 Direktory XAMPP pada Windows
2. Buka setup_xampp.bat file pada the xampplite folder. XAMPP tidak berhubungan dengan Windows Registry dan di-set tidak ada variable system
Gambar 1‑2 Eksekusi file Setup_xampp.bat
3. PHP dijalankan secara otomatis sebagai sebuah module. Untuk menjalankan Apache, buka file apache_start.bat dalam folder xampp. Jendela command prompt terbuka, menunjukkan bahwa apache telah dijalankan.
Gambar 1‑3 Menjalankan server apache
Jendela command prompt ini dapat di minimized, tetapi jika kita menutup jendela tersebut maka web sever Apache akan berhenti
4. Jalankan MySQL dengan membuka file mysql_start.bat. Sedangkan untuk mengakhirinya buka file mysql_stop.bat
Gambar 1‑4 Menjalankan server apache
5. Pada browser buka alamat
http://127.0.0.1 atau http://localhost untuk memastikan bahwa XAMPP telah terinstall dengan benar. Jika proses instalasi XAMPP tersebut telah berhasil maka akan muncul halaman XAMPP seperti gambar 2.5.
Gambar 1‑6 Halaman utama XAMPP
Direktori dokumen website Anda adalah htdocs yang ada dalam direktori xampplite. Direktori ini berisi semua halaman yang dapat diakses oleh komputer yang terkoneksi dalam jaringan internet. Informasi detail mengenai username dan password dapat ditemukan dalam readme_en.txt. Untuk meng-uninstall package ini, tutup semua server yang beroperasi dan hapus direktori xampplite.
Penyiapan dan Instalasi Learning Management System
Pembuatan Database
Menyiapkan database merupakan langkah awal proses instalasi sistem e-learning. Database ini akan dijadikan sebagai tempat menyimpan data-data yang terkait sistem bahan pengajaran serta data pengguna.
Pada bagian ini, pembuatan database akan dilakukan menggunakaan tool yang disebut dengan phpmyadmin. Tool ini telah banyak digunakan sebagai perangkat untuk mengembangkan database terutama MySQL.
Gambar 1‑6 PhpMyAdmin
Untuk menjalankan software phpmyadmin ini, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
· Buka browser
· Ketik alamat :
http://localhost/phpmyadmin
Pembuatan Direktori Data
Selanjutnya untuk penyimpanan file atau dokumen yang digunakan pada sistem e-learning, dalam setup yang kita lakukan, kita harus siapkan direktori data.
Nama yang umum untuk direktor data pada moodle adalah ‘MoodleData’. Untuk itu kita buat sebuah direktori pada web folder yang menjadi folder root sistem e-learning, sebuah folder dengan nama ‘MoodleData’.
Caranya adalah (pada sistem operasi windows)
1 buka webfolder,
2 klik kanan, pilih [Create New Folder]
3 beri nama [MoodleData]



Instalasi Learning Management System
Menjalankan Skrip Installer
Untuk menjalankan installer dengan web (install.php), ketikkan alamat webfolder. Misalkan ketik pada browser : http://localhost/namawebfolder/install.php
Akan muncul layar installation setup. Di sana akan muncul pilihan-pilihan proses instalasi yang bisa kita ambil. Di antaranya adalah pilihan bahasa, pilihan webfolder, pilihan database, kemudian monitoring konfigurasi server tempat menyimpan sistem e-learning.
Hasil dari proses instalasi ini adalah file ‘config.php’. File ini bisa kita edit kemudian untuk menyesuaikan dengan spesifikasi kebutuhan.
Secara lengkap untuk menginstalkan sistem e-learning ini, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 salin paket kompresi installer Moodle (dalam format zip, atau tarball) ke webfolder,
2 ekstrak paket tersebut dengan software ekstraktor (winzip, wincmd, gunzip)
3 buka browser, ketikkan alamat yang mengacu kepada webfolder, maka akan tampak panduan instal seperti pada gambar berikut,
Gambar 1‑7 Memilih bahasa proses instalasi
Pada proses awal ini kita akan memilih bahasa yang akan digunakan saat instalasi. Bahasa yang tersedia cukup beragam. Masing-masing bisa dipilih sesuai dengan kehendak kita. Apabila cukup nyaman denga bahasa Inggris, maka kita boleh memilih bahasa inggris. Tapi bila ingin menggunakan bahasa Indonesia, maka paket instal ini sudah mengikutsertakan bahasa Indonesia.
Proses selanjutnya adalah memeriksa konfigurasi PHP dan properti sistem yang terinstal pada server. Konfigurasi PHP ini penting karena sistem Moodle dibangun pada platform PHP yang terkini. Untuk menginstalkannya pada server dibutuhkan versi PHP versi terbaru. Selain itu, ada beberapa konfigurasi sistem yang dibutuhkan juta untuk mendukung sistem beroperasi dengan baik, seperti Session Auto Start, File Uploads, GD Version, Memory Limit, dan lain-lainnya.
Bila telah yakin dengan konfigurasi yang ada maka kita bisa melanjutkan ke langkah berikutnya dengan mengklik tombol [Selanjutnya].

Gambar 1‑8 Proses instalasi
Setelah tahap ini, proses install akan masuk ke bagian menentukan lokasi penyimpanan sistem. Kita akan menentukan alamat web tempat sistem diakses, alamat direktori untuk sistem, dan alamat direktori data untuk menyimpan file-file yang terkait denga sistem e-learning. Secara garis besar, data-data tersebut bisa ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 1‑1 Alamat direktori


Alamat
Web address
:
http://[namaserver]moodle1.8.b/moodle
Moodle Directory
:
D:\[webfolder]\moodle1.8.b\moodle
Data Directory
:
D:\[webfolder]\moodle1.8.b\/moodledata

Gambar 1‑9 Mengatur lokasi penyimpanan file pada sistem
Setelah konfigurasi data berhasil kita input, maka proses install akan dilanjutkan dengan mengonfigurasi database untuk tempat penyimpanan data-data yang terkait dengan sistem pembelajaran online.
Sistem database Moodle telah mendukung beragam database. Sistem database yang direkomendasikan oleh tim Moodle adalah MySQL dan PostGRESQL.
Untuk mengonfigurasi database, kita perlu menyiapkan sebuah database dan sebuah user database yang memiliki privileges untuk membuat tabel dan mengeditnya. Untuk itu kita bisa mengikuti langkah-langkah pembuatan database yang telah dibahas di bagian sebelum ini. Apabila database telah dibuat, kita bisa mengisi variabel-variabel sistem pada installer moodle sebagai berikut.

Gambar 1‑10 Database
Tabel 1‑2 Konfigurasi Database


Entri
Host Server
:
localhost
Database
:
moodle
Pengguna
:
root
Password
:

Tables prefix
:
mdl_
Kita bisa sesuaikan isian dari variabel-variabel ini berdasarkan kepada konfigurasi database yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah selesai, klik tombol [selanjutnya]. Apabila MySQL sudah kita hidupkan dan database dengan nama yang kita tulis sudah tersedia maka instalasi akan masuk ke bagian berikutnya.
Pada bagian ini installer akan memonitor konfigurasi sistem untuk membandingkan apakah konfigurasi tersebut sudah memenuhi standar kebutuhan moodle. Status OK akan

Gambar 1‑11 Pemeriksaan status komponen-komponen yang diperlukan oleh sistem
diberikan untuk masing-masing variabel. Dengan status ini maka kita bisa melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya. Apabila statusnya belum OK maka akan ada saran langkah-langkah yang bisa diambil termasuk alternatif-alternatif yang mungkin dilakukan supaya server kita siap untuk menjalankan sistem e-learning.
Tahap selanjutnya adalah mengonfigurasi bahasa yang akan digunakan untuk sistem e-learning. Pada tahap ini, sistem akan memberikan pilihan bahasa yang akan digunakan atau pilihan untuk men-download paket bahasa (language pack) yang nanti bisa digunakan. Pemilihan bahasa ini sebenarnya belum perlu menjadi prioritas perhatian kita. Konfigurasi bahasa akan dapat kita lakukan setelah proses instalasi selesai.
Klik [Selanjutnya] untuk melanjutkan proses instalasi. Selesai melakukan proses ini, kita akan sampai pada bagian akhir proses instal. Apabila di layar sudah muncul pernyataan bahwa ‘config.php’ sudah berhasil ditulis, berarti sistem telah siap untuk menuliskan tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data penting sistem. Pembuatan tabel-tabel ini dilakukan secara otomatis oleh sistem. Yang perlu kita lakukan adalah melihat
Gambar 1‑12 Memilih bahasa proses instalasi
prosesnya supaya berjalan sesuai dengan standar prosedur instal. Hasil dari proses instalasi ini adalah file ‘config.php’.
Sebagai alternatif dari proses instalasi di atas, kita bisa melakukan langkah manual. Yaitu dengan menyalin file ‘config-dist.php’, kemudian mengedit bagian penentuan lokasi dan bagian database kemudian menyimpannya dalam file ‘config.php’.
Setelah pembuatan tabel-tabel untuk menyimpan data sistem selesai, maka selanjutnya kita dapat mengonfigurasi hal-hal penting yang terkait dengan informasi sistem, administrasi pengguna, pengaturan modul dan blok software, pengaturan kuliah, berita, forum dan lainnya.
Gambar 1‑13 Antar muka yang menyatakan config.php telah berhasil dibuat
Setelah berhasil membuat config.php maka proses dilanjutkan dengan mengakses halaman admin. Pertama kali yang akan tampil adalah GPL agreement. Isi pernyataan dalam GPL agreement harus disetujui untuk kita dapat melanjutkan ke proses berikutnya.
Sekarang, Moodle akan mengatur database serta membuat tabel-tabel. Pernyataan SQL akan tampil diikuti oleh pesan status dengan contoh seperti berikut,
CREATE TABLE course ( id int(10) unsigned NOT NULL auto_increment, category int(10)unsigned NOT NULL default '0', password varchar(50) NOT NULL default '', fullname varchar(254) NOT NULL default '', shortname varchar(15) NOT NULL default '', summary text NOTNULL, format tinyint(4) NOT NULL default '1', teacher varchar(100) NOT NULL default'Teacher', startdate int(10) unsigned NOT NULL default '0', enddate int(10) unsigned NOTNULL default '0', timemodified int(10) unsigned NOT NULL default '0', PRIMARY KEY (id))TYPE=MyISAMSUCCESS
Proses ini berlangsung sampai keseluruhan tabel berhasil dibuat.
Halaman Admin
Setelah proses pembuatan tabel selesai, installer akan membawa kita mengakses halaman ‘Setup administrator account’. Administrator ini berperan sebagai ‘super user’. Hak aksesnya meliputi keseluruhan modul dan blok yang ada pada sistem e-learning.
Gambar 1‑14 Halaman Setup administrator account
Yang perlu kita lakukan adalah mengisi kolom-kolom isian dengan data yang diperlukan. Beberapa hal penting yang harus kita isi adalah username, password, alamat email, kota, dan negara. Apabila ini telah diisi, klik tombol [Selanjutnya]
Setelah user administrator berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah mengatur dan mengadministrasi sistem secara umum. Bagian pertama adalah Frontpage settings. Pengubahan pada bagian ini akan mempengaruhi bagaimana tampilan depan sistem e-learning kita.
Ada beberapa variabel yang harus kita isikan pada setting Front Page ini. Diantaranya adalah :
Gambar 1‑15 Frontpage settting
Tabel 1‑3 Konfigurasi Front Page
Item

Info
Full site name
:
Nama lengkap site yang akan muncul pada bagian ‘title’ di browser
Short name for site
:
Nama singkat (kata tunggal) yang akan menjadi tanda untuk navigasi sistem e-learning
Front Page Description
:
Deskripsi umum tentang sistem e-learning.
Front Page
:
Pemilihan item yang akan ditampilkan di halaman depan
Front Page items when logged in
:
Pemilihan item yang akan ditampilkan saat user sudah log in
Include a topic section
:
Ceklis bila ingin topic section ditampilkan di halaman depan
News item to show
:
Jumlah kolom berita yang ditampilkan di halaman depan
Course per page
:
Jumlah course yang ditampilkan per halaman
Allow visibles courses in hidden categories
:
Menampilkan course di kategori hidden secara normal



Gambar 1‑16 Tampilan Front Page
Apabila proses tersebut berjalan lancar, maka klik [Selanjutnya] untuk mengakses ke sistem e-learning yang sudah kita setting. Hasilnya akan muncul seperti gambar 1.16 di atas.
Setting Cron
Beberapa modul yang ada pada Moodle memerlukan pemeriksaan kontinyu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Sebagai contoh, Moodle harus memeriksa forum/diskusi. Setiap posting yang membutuhkan pengiriman mail ke pesertanya pada forum/diskusi perlu untuk dikumpulkan dan kemudian dikirimkan ke alamat mail masing-masing user.
Skrip untuk menjalankan fungsi ini ada di direktori admin. Namanya adalah cron.php. Cron ini perlu diotomatisasi supaya berjalan secara otomatis berdasarkan durasi tertentu. Pengaturan ini disebut dengan ‘cron service’. Cron service ini tidak perlu ada di dalam mesin yang sama. Bagi institusi yang sudah memiliki server untuk otomatisasi cron, maka cron service ini bisa ditambahkan pada daftar dari service yang perlu untuk dijalankan.
Untuk mensetting cron, diperlukan pengetahuan tentang platform/sistem operasi tempat service cron dijalankan. Cara yang mudah bila platform/sistem operasi yang digunakan adalah Windows 2000/XP SP2/2003 adalah dengan menggunakan aplikasi MoodleCron-Setup.exe yang tersedia di website :
http://sourceforge.net/project/downloading.php?groupname=moodle&filename=MoodleCron-Setup.exe&use_mirror=optusnet
Gambar 1‑17 MoodleCron Setup Wizard
Pada saat instalasi kita akan diminta rentang waktu pengecekkan cron serta alamat web lokasi/tempat file cron.php disimpan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar